Kisah 4 Wirausahawan Sukses di Indonesia

wirausahawan sukses

Menelusuri kisah hidup 4 wirausahawan sukses di Indonesia berikut ini membuka wawasan bahwa untuk meraih sukses di dunia wirausaha tidak sekadar memiliki modal usaha berupa uang dan fasilitas. Ketahanan mental, kemauan bekerja keras, kreatif, dan invoatif, adalah modal utama untuk bertahan hidup di dunia bisnis yang sangat keras dan penuh tantangan.

Wirausahawan adalah sosok yang tidak bekerja pada orang lain demi mendapatkan penghasilan. Sebaliknya, mereka yang bergelut di dunia usaha sebagai wirausahawan, baik pria maupun wanita, tidak hanya mendapat penghasilan bagi mereka sendiri. Namun juga mereka seringkali membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang membutuhkan.

Keberadaan wirausahawan dalam sebuah negara mutlak dibutuhkan karena dunia usaha yang dinamis menunjang perekonomian bangsa. Semakin banyak jiwa wirausaha tumbuh dalam masyarakat, kian banyak tenaga kerja yang terserap, maka beban negara dalam mengurangi jumlah pengangguran akan semakin berkurang.

Kisah 4 Wirausahawan Sukses di Indonesia

Mengingat pentingnya pertumbuhan ekonomi bagi suatu bangsa, dasar-dasar Ilmu Ekonomi, baik itu manajerial maupun administrasi, sebagai pondasi kewirausahaan diajarkan dalam berbagai mata kuliah di fakultas ekonomi perguruan-perguruan tinggi. Namun jiwa wirausaha dan kreativitas hanya dapat tumbuh berkembang dari pengalaman dalam keseharian seperti yang dapat dipelajari dari perjalanan hidup 4 wirausahawan sukses di Indonesia berikut ini.

1. Bob Sadino

Om Bob, panggilan akrab wirausaha yang lahir di Lampung pada 9 Maret 1933, adalah sosok yang terkenal sukses di bidang peternakan dan bisnis makanan. Pengusaha nyentrik dengan dandanan khas celana pendek dengan kemeja ini cukup mengalami jatuh bangun di dunia usaha. Meski lahir dari keluarga berkecukupan, bukan berarti hidup Bob Sadino mulus tanpa hambatan.

Sebagai bungsu dari lima bersaudara yang telah mapan, Om Bob memanfaatkan sebagian harta warisan keluarga untuk melanglang Eropa di usia 19 tahun. Sempat tinggal di Belanda selama 9 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan pelayaran ternama, beliau yang telah menikah dengan Soelami Soejoed, memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan membawa dua Mercedes miliknya sebagai modal usaha.

Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah dan satu lagi dimanfaatkan untuk mencari nafkah, yaitu disewakan dengan beliau sendiri sebagai sopirnya.

Ketika sebuah kecelakaan parah membuatnya jatuh bangkrut, Om Bob terpaksa banting setir menjadi tukang batu dan sempat mengalami depresi berat. Seorang kawan baiknya menyarakan Bob muda untuk memelihara ayam sebagai pengalih perhatian dari depresi yang ia derita.

Dari kegiatan barunya ini, timbul inspirasi untuk menjadikan ayam-ayam tersebut sebagai sumber penghasilan. Ayam-ayam yang dipelihara Om Bob menghasilkan telur yang bisa dijual. Dalam jangka waktu satu setengah tahun, diraupnya banyak pelanggan yang berdomisili di kawasan Kemang, tempat warga negara asing bermukim. Berkembangnya jumlah pelanggan Om Bob dipengaruhi pula oleh kemampuannya dalam berbahasa Inggris.

Berawal dari sekadar menjual telur, Bob Sadino mendirikan pasar swalayan Kem Chicks. Bisnis ini berkembang lebih pesat sampai merambah dunia hortikultura dan berkonsentrasi di bidang hidroponik serta pabrik pengolahan daging Kemfoods.

Meski bisnisnya semakin menggurita, Om Bob dikenal tetap rendah hati dan pakaian khasnya tidak berubah, tetap berkemeja lengan pendek dan celana pendek. Keramahan, luwes menghadapi pelanggan, bersedia mendengarkan saran atau keluhan pelanggan, dan kerendahatian, adalah kelebihan Om Bob selain kemampuannya dalam berbahasa Inggris sehingga ia tak sulit memasarkan produknya. Bob Sadino juga tak segan berbagi ilmu dan mengajak petani lain bekerja sama sehingga kelapangan rezekinya tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun mencapai khalayak lebih kuas lagi.

Dalam sebuah kesempatan, Bob Sadino mengungkap bahwa kunci keberhasilannya terdapat pada kemauannya untuk bekerja keras, komitmen, tiada henti menciptakan inovasi, dan yang terpenting adalah tindakan, karena terlalu banyak rancangan namun tanpa langkah nyata sama dengan melakukan hal sia-sia.

2. Dahlan Iskan

Menteri BUMN di masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ini merintis kariernya dengan menjadi seorang wartawan. Beberapa tahun menjadi wartawan Tempo, Dahlan Iskan kemudian dipercaya memegang kendali atas Jawa Pos yang saat itu di ambang kebangkrutan.

Dengan tangan dingin Dahlan Iskan yang sangat berpengalaman di dunia media, Jawa Pos bangkit dari keterpurukan dan berhasil merajai Jawa Timur hingga terus berkembang melalui anak-anak perusahaannya yang dikenal dengan Jawa Pos News Network (JPNN) di seluruh nusantara. Graha Pena sebagai pusat aktivitas bisnis media massa pun dibangun di Surabaya, menyusul kemudian di Jakarta.

Bisnis Jawa Pos Group semakin berkembang dengan memiliki perusahaan percetakan sendiri dan didirikannya JTV (televisi lokal Jawa Timur), Batam TV, dan Riau TV. Di Kalimantan, Dahlan Iskan bahkan mendirikan pembangkit listrik secara swadaya untuk memenuhi kebutuhan listrik perusahaannya di bidang media.

3. Sumiwiludjeng (Pemilik Amanda Brownies)

Wirausaha bisa bermula dari mengembangkan hobi dan Ibu Sumiwiludjeng telah membuktikannya. Awalnya, Amanda yang merupakan akronim Anak Mantu Damai dijual secara sederhana oleh Sumiwiludjeng, wanita asli Jombang dan tinggal di Bandung karena mengikuti sang suami yang dipindahtugaskan.

Bu Sumi menciptakan varian brownies kukus agar berbeda dengan brownies panggang biasa. Terbukti dengan tekstur yang lebih lembut, pelanggan browniesnya semakin bertambah sehingga antrean panjang terjadi hampir setiap hari di depan lapak yang disewa untuk menjajakan kue brownies buatannya. Pembukaan toko baru di pusat Kota Bandung tidak menyurutkan animo masyarakat yang hendak membeli brownies Amanda.

Varian brownies kukus Amanda semakin beragam mengikuti selera pasar. Selain dikukus, juga tersedia brownies panggang dan keduanya disajikan dalam citarasa orisinal, keju, cokelat, pandan, ditambah topping marble, kenari, selai strawberry, dan lainnya.

Tak hanya brownies, outlet Amanda juga menawarkan bolen, kue khas Bandung yang memanjakan lidah pecinta kuliner. Berawal dari industri rumahan yang mengolah brownies di dapur sederhana berukuran 3 x 6 meter, outlet Amanda Brownies semakin banyak bermunculan di kota-kota besar di luar Bandung seperti Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Yogyakarta, dan Medan.

4. Sandiaga Uno

Menyandang nama belakang “Uno”, bukan berarti Sandiaga melenggang mudah di dunia usaha dengan mengekor Mien Uno sang mama. Justru Sandiaga sempat merasakan pahitnya kehilangan pekerjaan akibat rasionalisasi besar-besaran yang melanda perusahaan tempat ia bekerja.

Pemutusan Hubungan Kerja tidak membuat Sandiaga menyerah. Bersama teman SMA-nya, Roslan Rosaini Sandiaga mendirikan Rekapital Advisors, sebuah perusahaan yang mengelola aset perusahaan lain. Menyusul pada 1998, didirikan perusahaan investasi bernama Saratoga yang bekerjasama dengan Edwin Soerjadjaya. Perusahaan ini secara ekspansif membeli perusahaan-perusahaan yang menjelang bangkrut karena krisis moneter dan mengubahnya menjadi perusahaan yang menguntungkan melalui proses dan kerja keras.

Sandiaga Uno sempat tercatat menjadi wirausaha muda terkaya dunia pada urutan ke 37 versi majalah Forbes. Hal  ini menunjukkan bahwa kerja kerasnya membuahkan hasil dan tidak sekadar mendompleng nama besar orangtuanya.

Sandiaga Uno dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan mempunyai jiwa sosial tinggi. Beliau banyak membantu UKM dan koperasi dalam mengembangkan usahanya. Ia pun terjun di berbagai institusi seperti KADIN, Komite Ekonomi Nasional dan ICMI, serta sempat menjabat Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.

Hal tersebut menunjukkan komitmen Sandiaga dalam turut serta membangun perekonomian bangsa. Beliau juga aktif di beberapa organisasi nirlaba, yayasan sosial yang memberikan beasiswa bagi para pemuda yang berniat memperdalam ilmu wirausaha, dan memfasilitasi penyebarluasan teknologi kewirausahaan bagi masyarakat luas.

Gejala dan Pencegahan Penyakit AIDS

Biografi singkat 4 wirausahawan sukses di Indonesia dalam membangun kerajaan bisnis tersebut menunjukkan fakta bahwa komitmen dan kerja keras merupakan perpaduan sempurna untuk meraih kesuksesan.

Anda telah membaca informasi dan pengetahuan tentang "Kisah 4 Wirausahawan Sukses di Indonesia" yang telah diterbitkan oleh Kanal Gaya. Semoga bermanfaat serta menambah wawasan. Terima kasih.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *