Digitalisasi membawa banyak kemudahan dalam kegiatan ekonomi, layanan publik, hingga pengelolaan infrastruktur. Tapi, kemajuan ini juga diiringi dengan meningkatnya risiko serangan digital. Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan siber di Indonesia menjadi sorotan, tidak hanya karena frekuensi insiden yang meningkat, tetapi juga karena kompleksitas ancaman yang dihadapi.
Ancaman terhadap sistem digital tidak lagi bersifat sederhana. Serangan kini hadir dalam bentuk yang lebih terencana, terstruktur, dan sulit dikenali sejak awal. Dalam konteks ini, membangun sistem deteksi dini menjadi langkah penting agar organisasi dan institusi dapat merespons secara tepat sebelum dampaknya meluas.
Ancaman Siber di Indonesia Semakin Kompleks
Berbagai sektor telah menjadi sasaran, mulai dari pemerintahan, layanan kesehatan, hingga sektor keuangan. Tidak hanya serangan phishing atau malware sederhana, kini banyak ditemukan kasus penyusupan terarah, eksploitasi kerentanan sistem, hingga serangan ransomware yang menyandera data operasional. Situasi ini memperlihatkan bahwa pelaku ancaman terus menyesuaikan pendekatannya dengan celah yang ada di ekosistem digital.
Kesiapan yang Belum Merata
Meskipun ancaman meningkat, belum semua organisasi memiliki kapasitas yang cukup untuk menghadapinya. Banyak yang masih mengandalkan sistem reaktif, baru bertindak setelah insiden terjadi. Padahal, proses pemulihan pasca-serangan cenderung memakan waktu dan biaya yang besar, belum termasuk dampak reputasi dan gangguan layanan.
Deteksi Dini Menjadi Kebutuhan, Bukan Pilihan
Langkah antisipatif seperti sistem deteksi dini diperlukan agar ancaman bisa dikenali sebelum terjadi eskalasi. Sistem ini bekerja dengan memantau aktivitas jaringan dan perangkat secara terus-menerus, mencari pola yang menyimpang, dan memberi peringatan ketika ada potensi serangan. Dengan pendekatan ini, organisasi memiliki waktu untuk bertindak, bukan sekadar bereaksi.
Sangfor Menawarkan Solusi Keamanan Terintegrasi
Sebagai penyedia solusi teknologi keamanan, Sangfor menghadirkan berbagai produk yang dirancang untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons ancaman siber secara terintegrasi. Solusinya mencakup pemantauan jaringan, perlindungan endpoint, kontrol akses, dan sistem keamanan berbasis kecerdasan buatan.
Athena NDR untuk Deteksi Lalu Lintas Jaringan
Platform ini berfungsi sebagai sistem Network Detection and Response (NDR) yang memantau lalu lintas jaringan secara real-time. Dengan analisis yang berjalan terus-menerus, ancaman bisa dikenali sejak awal sebelum mencapai sistem penting.
Endpoint Secure untuk Perlindungan Perangkat
Salah satu titik rentan dalam sistem digital adalah perangkat endpoint. Endpoint Secure dirancang untuk melindungi perangkat seperti laptop dan server dari serangan yang dapat masuk melalui email, unduhan, atau sambungan jaringan eksternal.
Athena SWG sebagai Pengaman Akses Web
Sangfor Athena SWG bertugas menyaring dan mengawasi aktivitas web, mencegah akses ke situs berisiko dan mendeteksi pola perilaku mencurigakan dari dalam jaringan.
Network Secure sebagai Firewall Generasi Baru
Lebih dari sekadar firewall, Network Secure memadukan fungsi keamanan perimeter, inspeksi lalu lintas, dan deteksi ancaman dalam satu sistem. Dengan integrasi keamanan lanjutan, kontrol terhadap lalu lintas keluar-masuk bisa dilakukan lebih efektif.
Cyber Guardian Sebagai Layanan Pemantauan dan Respons
Bagi organisasi yang belum memiliki tim keamanan internal yang kuat, Athena MDR dari Sangfor menjadi alternatif yang layak. Layanan ini menggabungkan kemampuan mesin dan keahlian manusia untuk memantau dan merespons ancaman selama 24 jam penuh.
Pendekatan yang Disesuaikan dengan Lingkungan Organisasi
Sebelum layanan berjalan, dilakukan proses evaluasi awal untuk memahami konteks dan struktur organisasi. Langkah ini membantu menyusun sistem pemantauan yang sesuai dengan kebutuhan dan risiko spesifik dari tiap lingkungan.
Respons Ancaman yang Lebih Cepat dan Relevan
Selama operasi layanan, tim SOC Sangfor akan memberikan peringatan dan laporan berdasarkan hasil analisis aktual. Dengan penyaringan kontekstual, peringatan yang diberikan lebih relevan dan tidak membingungkan.
Manfaat yang Bisa Langsung Dirasakan
Dengan pendekatan ini, organisasi tidak perlu membangun infrastruktur baru atau merekrut tim tambahan. Proses pemantauan dan tanggapan berjalan tanpa gangguan, dan organisasi tetap mendapatkan masukan berkala untuk perbaikan sistem keamanan secara menyeluruh.
Kesimpulan
Di tengah situasi ancaman keamanan siber di Indonesia yang terus berkembang, membangun sistem keamanan yang adaptif dan proaktif menjadi bagian penting dari keberlanjutan digital. Sangfor hadir dengan solusi yang dirancang untuk mendukung langkah ini, baik melalui teknologi, layanan, maupun pendampingan operasional. Untuk organisasi yang tengah memperkuat pertahanan digitalnya, pendekatan seperti ini patut dipertimbangkan.
